Thursday, September 5, 2013
Tanah Lot
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan
tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa
Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai
meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben
menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi
dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya
memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan
membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular
penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular
ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih
seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali
lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa
Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment